Kegagalan Bukan Masalah

Posted by Ariadi on Apr 01, 2023

Saya teringat sewaktu lulus dari kuliah tidak langsung bekerja di perusahaan tapi bekerja freelance dahulu. Sebenarnya kondisi yang memaksa saya belum bekerja di perusahaan padahal sudah tebar banyak surat lamaran lewat email dan lewat platform namun belum ada respon.

Teman-teman saya memanggil Ari, Adi, atau digabung Ariadi dan saya ini anak terakhir dari dua bersaudara tinggal di jawa sejak kelas 4 SD dan masih belum lancara berbahasa jawa sampai sekarang. Kelahiran Bontang, Kalimantan Timur, Dilahirkan normal dari blasteran jawa dan sulawesi. Makanya wajahnya agak nyoklat nggak kalem kayak orang jawa. 

adi-muda-dulu

adi-muda-dulu

Masih Remaja Saya termasuk beruntung di tengah kehidupan pedesaan saya masih bisa sampai mencicipi dunia perkulihaan, orang tua single fighter sejak saya pindah ke jawa kelas 4 SD namun sempat ditinggal kerja ke luar pula jawa dan hidup bersama nenek dari SD sampai SMP. Sepeninggalan nenek mama saya balik ke jawa dan meneruskan usaha nenek saya, yaitu toko kelontong. 

Di usai muda saya sudah banyak terlibat di dunia bisnis, namun sebatas jualan. SD sudah jadi penjual es lilin dan setiap sabtu minggu kalau ramai di sabung ayam saya jualan rokok dan nasi bungkus. Sejak dini sudah di ajarin nabung, dan hasil dari jualan sebagaian buat tabungan saya ketika masuk jejang pendidikan yang lebih tinggi. Setelah SD ke SMP masih sering jualan di acara-acara seperti sabung ayam atau nawarin hasil kebun nenek, paling sering dulu jualan Nangka. 

adi-waktu-sma

adi-waktu-sma

Waktu SMA Setelah lulus SMA saya berhenti setahun, bukan karena dana nggak ada untuk lanjut kuliah tapi syarat yang diberikan mama harus masuk negeri kalau mau kuliah, mind set banyak orang tua dulu di lingkungan ku mungkin seperti itu, Sekolah negeri itu terlihat lebih baik di kota ku, karena citra anak yang sekolah swasta cendrung nakal.

Sampai lulus SMA 2010 saya sempat mencicipi les bahasa inggris di pare, kota ini terkenal dengan LBB yang menjamur sampai di juluki kampung bahasa inggris. Memang disana itu banyak sekali LBB yang menyediakan bimbingan bahasa inggris, mungkin kalau kamu awam datang kesana pasti bingung. Satu guru les disana bisa punya jam kerja di berbagai LBB. Mungkin banyaknya permintaan jadi bisa seramai itu, dan benefit yang sangat menarik disana lingkungan nya juga sebagian besar menggunakan bahasa inggris jadi ilmu yang di ajarakan di kelas bisa langsung di praktekin di kehidupan sehari-hari.

adi-les-dipare

adi-les-dipare

Waktu Les Bahasa Inggris Di Pare Kediri Kalau ingin belajar bahasa inggris disana pasti nggak optimal kalau cuma sebulan, minimal 3 bulan baru terlihat kemajuan belajar nya. Sayangnya dulu saya cuma sebulan, dan itu dasar banget diajarinnya, karena kendala biaya juga sih.

Akhirnya saya isi waktu saya untuk bekerja di kota surabaya sambil menunggu pembukaan ujian masuk kampus, bekerja sebagai SPB, sales promotion boy di salah satu toko karpet di Pakuwon Trade Canter Surabaya, kebetulan gajinya dulu lumayan dapat UMR Surabaya dan saya bisa tabungin untuk keperluan saya nanti masuk kuliah. Pekerjaannya ternyata membosankan karena di mall tersebut sering sepi kalau hari efektif, weekend saja ramainya. Saya sering ngantuk kalau bekerja bukan karena pemalas tapi sering ngantuk karena bosan. Sialnya lagi saya sering dipotong gaji karena pas perhitungan stock selalu ada barang yang hilang dan barang yang lebih. Aneh sekali. 

adi-spb-kerpet-mall

adi-spb-kerpet-mall

Waktu Kerja Di Toko Karpet Setelah bekerja beberapa bulan dan dirasa uangnya sudah cukup saya keluar dari pekerjaan tersebut dan mendaftar les intensif untuk ujian masuk kampus. Jarak antara les dan tempat tinggal saya cukup jauh. karena tempat les berada di pusat kota. setiap siang berangkat lalu pulang sore begitu selama 3 bulan atau sebulan saya lupa. 

Akhirnya waktunya tiba saya coba mendaftar ujian masuk ke ITS terkenal dengan pendidikan teknologi nya, saya sudah bidik itu dari awal lulus SMA, saya tertarik dengan dunia komputer bayangan saya bisa lah jadi hacker. Namun gagal kalah bersaing dengan seluruh anak yang juga bersaing masuk di jurusan yang sama seluruh indonesia. Mungkin otak dan keberuntungan ku nggak sampai.

Setelah itu coba ikutan tes masuk ke politeknik surabaya, ini dulu masih dalam naungan ITS jadi saya mencoba nya, ternyata gagal juga. pengumuman nya saya masuk list cadangan, artinya nunggu ada yang keluar dahulu baru keterima. Sayang sekali. semesta berkata lain.

Setelah itu coba di Universitas Malang. dengan jurusan yang sama dibidang komputer. namun semesta berkata lain juga, kegagalan itu menyakitkan, saya kecewa dan sedih kenapa tidak semudah teman saya padahal saya ini itu dan anu. Mulai frustasi dengan usaha yang tidak mendapatkan hasil yang ku inginkan.

Saya sudah terhitung telat masuk kuliah, karena lulus SMA 2010 teman-teman saya sudah banyak yang lanjut kuliah, dan saya baru berencana kuliah di tahun 2011, itu yang semakin membuat saya sedih, keluarga menginginkan saya untuk kuliah di negeri kalau swasta tidak direstui. Beban buat saya dan mental saya sempat down beberapa saat dan kembali bangkit.

Akhirnya ada salah satu kampus negeri yang masih membuka pendaftaran tes masuk sepertinya itu kampus terakhir yang masih membuka pendaftaran karena info yang saya dapat semua kampus negeri dibulan itu sudah menutup kuota pendaftaran.

Singkat cerita saya keterima di Universitas Negeri Surabaya, dulu namanya IKIP Surabaya. Fakultas Teknik, dan prodinya D3 Manajemen Informatika, saya termasuk orang yang tidak teredukasi soal jenjang pendidikan, saya kira sama saja kalau sudah kuliah yang jadi mahasiswa pasti S1 ternyata tidak sesuai harapan saya. Sempat ingin pindah namun ada harapan bisa mutasi ke jenjang S1 saya berubah pikiran dan memutuskan melanjutkan belajar saya di sana.

Saya termasuk orang yang bodoh, namun punya semangat belajar yang lebih tinggi dari teman-teman saya karena merasa lebih tua dan harus memberikan contoh yang baik pula, pikiran saya ini kan sempat berhenti setahun jadi otomatis teman-teman saya di kelas ini adek kelas saya semua. Ternyata banyak juga yang setelah lulus SMA/SMK tidak langsung kuliah. 

Saya PK dan dua teman saya wakil dan Sekertaris

Awal perkuliahan saya ditunjuk sama teman-teman menjadi PK Pemimpin kelas tapi sering sekali di plesetkan menjadi Penjahat Kelamin oleh teman-teman. padahal saya ini termasuk orang yang cupu di dunia relationship tipe orang "Menyukai dalam diam dan doa" sebenarnya orang tipe ini mustahil bisa bertemu jodohnya dengan cepat, kecuali good looking, kurang beruntung nya saya ini nggak good looking, saya bisa dibilang pendek dan kulit hitam wajah di hiasi jerawat, mungkin karena cuek sama penampilan, karena tampan kalau nggak gifted itu biaya.

adi-waktu-kuliah

adi-waktu-kuliah

Saya sangat senang dengan dunia perkulihaan, bertemu dengan banyak anak dengan latarbelakang yang berbeda dan beragam. Setahu saya ada dua jenis mahasiswa menjadi KUPU-KUPU (kuliah - pulang) atau KURA-KURA (kuliah - rapat) saya termasuk yang kura-kura karena sering aktif di organisasi, selesai kuliah seringkali langsung ke ruang organisasi kegiatan diskusi, planning kegiatan, gotong royong, dan kebersamaan itu saya nikmati, organisasi kampus dan luar kampus saya pernah cicipi. Suka aja ketemu dan diskusi dengan anak-anak yang punya pemikiran kritis, cocok dengan saya yang tipe pemikir.

adi-organisasi-kampus

adi-organisasi-kampus

Berbagi Dengan Sesama Acara Organisasi Kampus Bertanding futsal sering kali saya dan teman-teman kelas lakukan ketika ada jam kosong mata kuliah, terkadang sekedar latihan bersama atau sparing dengan kelas lain. Saya termasuk orang yang suka main bola atau futsal namun tidak begitu minat menonton pertandingan nya. Malah lebih suka nonton trik-trik permainan bola atau futsal daripada nonton full pertandingan bola.

Setelah lulus dari kuliah saya melamar pekerjaan itu sudah fase yang umum, ada juga setelah lulus langsung nikah, ada juga belum lulus sudah nikah, ada juga belum nikah sudah lulus punya bayi. Begitulah kehidupan saya melihatnya sesuatu yang tidak aneh dan lebih menghargai dan mengambil pelajaran, karena untuk menjustice itu salah atau benar bukan tugas saya, kembali lagi yang maha kuasa. 

adi-kelulusan-kampus

adi-kelulusan-kampus

Akhirnya Lulus Kuliah Hampir 2 bulan menunggu respon dari surat lamaran kerja belum ada respon. kekosongan itu tidak saya isinya dengan rebahan juga, saya semester 4 kuliah sudah punya side job mengajar les privat anak SMP dan SMA, lumayan untuk meringankan beban orang tua. Setelah 3 bulan menunggu akhirnya ada yang kecantol juga. Bekerja di software house yang menurut saya keren, namun ilmu saya di kampus tidak berguna sepenuhnya, karena yang diajarkan kampus tidak sesuai kebutuhan industri, akhirnya belum siap kerja tapi training dulu beberapa bulan. Belajar framework laravel, saya dulu sudah mendengarnya sejak kuliah semester akhir namun ada pemikiran buat apa belajar framework itu kan standart kodingan orang lain, kenapa tidak fleksibel aja sesuai dengan gaya sendiri. itu pemikiran dangkal yang menjadi alasan saya tidak pernah mau belajar framework. 

Namun kenyataan industri membutuh kan framework untuk bisa bekerja secara tim, dan menyamakan standart penulisan kode agar bisa berkolaborasi dengan baik sehingga tujuan tercapai. Bagi saya tidak mudah untuk belajar hal baru kalau hanya dijelaskan jadi saya memperbanyak mencoba dan latihan sampai memahami betul penggunaan dan penerapannya. 

Karir saya sebagai web programmer secara professional dibayar dibawah UMR, karena fresh graduate dan belum punya pengalaman, mungkin wajar pokoknya cukup buat hidup di perkotaan dan nabung sedikit, namun dibanding teman-teman saya yang tidak bekerja sebagai programmer mereka ada yang sudah memilki gaji UMR dan lebih dari itu juga ada walaupun fresh graduate namun mereka bisa masuk di perushaan asing lewat orang dalam. The power of orang dalam itu memang benar membantu di bidang apapun dalam berkarir. 

Kesabaran dan terus belajar akhirnya bisa menjadi senior programmer, setelah 4 tahun bekerja sebagai programmer membuat penghasilan saya meningkat dan mengalami percepatan. Sebenarnya saya menikmati proses ketika menyelesaiakan masala-masalah yang dialami saat ngoding, dan itu salah satu indikator kalau passion saya di dunia programming.

adi-jadi-programmer

adi-jadi-programmer

Jadi Programmer Professional Saat ini saya masih belajar dan terus mengembakan ilmu yang lain karena hidup menjadi programmer itu berbeda dengan hidup dari programmer, saat ini saya memperbanyak belajar keilmuan di dunia investasi dan dunia bisnis, karena menurut saya itu diperlukan untuk mensupport hidup dari programmer.